-->

Makalah Kenakalan Remaja lengkap


MAKALAH BAHASA INDONESIA

KENAKALAN REMAJA

Makalah Kenakalan remaja lengkap



DISUSUN OLEH :
Arin Khurota A’yun     (02)
Ilham Amri Rosidi       (10)
Khusnul Antafani        (13)
Salsabilla Octaviana    (23)
Verly Putri                  (27)

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
SMK FARMASI JEMBER
Jl. Pangandaran NO.42 Antirogo - Jember
TAHUN PELAJARAN 2017/2018










MAKALAH BAHASA INDONESIA
KENAKALAN REMAJA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia”

 

 DISUSUN OLEH :
Arin Khurota A’yun     (02)
Ilham Amri Rosidi       (10)
Khusnul Antafani        (13)
Salsabilla Octaviana    (23)
Verly Putri                  (27)

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
SMK FARMASI JEMBER
Jl. Pangandaran NO.42 Antirogo - Jember
TAHUN PELAJARAN 2017/2018









KATA PENGANTAR

            Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para siswa , untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya.        
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui tentang berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari guru mata pelajaran dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.





                                                                                                                                                      
       JEMBER, 15 JANUARI 2018



        PENULIS















DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3  Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4  Manfaat........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
2.1  Pengertian Remaja....................................................................................... 4
2.2  Penyebab Kenakalan Remaja...................................................................... 7
2.3  Akibat Kenakalan Remaja......................................................................... 11
2.4  Cara Mengatasi Kenakalan Remaja.......................................................... 13
2.5  Argumen.................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 18
3.1  KESIMPULAN .......................................................................................... 18
3.2  SARAN....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20



BAB I

PENDAHULUAN






1.1  Latar Belakang
Masa remaja erat kaitannya dan sering sekali dihubung-hubungkan dengan yang namanya kenakalan remaja. Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi. Masa remaja pada umumnya berkisar antara 12th-21th, ditandai dengan beberapa perubahan pada bentuk tubuh mulai dari ujung kaki sampai ke ujung rambut dan perubahan pada sifat dan tingkah lakunya.
Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori perkembangan yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan pada lingkungan. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan berdampak negatif pada remaja. 
Hal itu terjadi karena tidak menghiraukan ketentuan-ketentuan agama, selain itu peranan orang tua, keluarga, lingkungan sekitar, dan lingkungan bergaul juga sangat penting untuk meminimalkan kenakalan remaja tersebut, serta dengan penyediaan pasilitas-pasilitas yang mendukung untuk menempatkan minat dan bakat remaja saat ini seperti penyediaan sarana olaraga bola voly, sepak bola, road race, cross, dll.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja. Oleh karena itu, penyusun mengambil judul “Kenakalan Remaja” untuk dibahas dalam makalah ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi dari remaja ?
2.      Apakah penyebab kenakalan remaja?
3.      Bagaimana akibat kenakalan remaja?
4.      Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai pengertian remaja.
2.      Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai penyebab terjadinya kenakalan remaja.
3.      Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai akibat kenakalan remaja.
4.      Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai cara mengatasi dan pencegahan terhadap kenakalan remaja.
1.4  Manfaat
1.      Pembaca memahami pengertian kenakalan remaja.
2.      Pembaca mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
3.       Pembaca mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja.
4.      Pembaca mengetahui cara pencegahan dari kenakalan remaja









BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mentalemosionalsosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun
Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan juvenile delinquency berasal dari kata “juvenile” yang berarti anak-anak dan “delinquere” yang berarti terabaikan. Oleh karena itu, kenakalan remaja dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang dilakukan oleh para remaja untuk berbuat onar. Kondisi ini merupakan kondisi patologis, karena para remaja tersebut berbuat atau bertindak di luar batas norma-norma hukum yang berlaku, serta merugikan lingkungan sosialnya.
Terdapat beberapa definisi kenakalan remaja (juvenile delinquere” yang telah disebutkan oleh para ahli, meliputi :
1. Mussen
Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh mereka yang memiliki rentang usia 13-18 tahun, dimana jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang dewasa, maka akan mendapat sanksi hukum.
2. Simanjuntak
Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan-perbuatan melanggar hukum, dimana perbuatan tersebut tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat tempat ia hidup. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai perbuatan anti sosial yang memiliki unsur-unsur anti normatif.
3. Kartono
Kenakalan remaja sebagai suatu gejala patologis yang dilakukan oleh remaja sebagai akibat dari pengabaian sosial, sehingga mereka akan mengembangkan suatu bentuk perilaku yang menyimpang
4. Hurlock
Kenakalan remaja ialah tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut dapat memasukkan seseorang ke dalam penjara
5. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial, sehingga menimbulkan perbuatan criminal
6. Conger dan Dusek
Kenakalan remaja adalah bentuk perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang berumur dibawah 18 tahun, dimana perbuatan tersebut dapat dikenai sanksi atau hukuman
Macam – Macam Jenis Kenakalan Remaja
Terdapat berbagai macam bentuk atau jenis kenakalan yang dilakukan oleh para remaja. Apalagi memasuki era yang serba modern ini, dengan berbagai budaya luar yang masuk dan mempengaruhi pola hidup remaja Indonesia. Sebagian kecil contoh-contoh kenakalan remaja tersebut ialah :

§   Penggunaan narkoba
§   Minum minuman keras
§   Perjudian
§   Seks bebas
§   Penganiayaan
§   Bolos sekolah
§   Perkelahian atau tawuran
§   Penipuan
§   Pemerasan
§   Pencurian
§   Balapan liar
§   Pembunuhan dengan latar belakang geng/kelompok
2.2  Penyebab Kenakalan Remaja
Terdapat dua faktor yang menyebabkan seorang remaja terpengaruh dan ikut bagian dalam berbuat kenakalan, yaitu internal (diri sendiri), dan eksternal (lingkungan).
1. Faktor Internal
a. Krisis Identitas
Idealnya, seorang remaja akan selalu mencari jati diri di dalam lingkungannya saat ia beranjak remaja sebelum ia masuk ke usia dewasa. Oleh karena itu, dalam mencari jati diri ini, seringkali remaja jatuh ke dalam krisis identitas yang membuat mereka terdorong untuk melakukan tindakan criminal
b. Kontrol Diri yang Lemah
Remaja yang tidak dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk akan mudah sekali terpengaruh untuk berbuat nakal. Akan tetapi, bagi remaja yang sudah dapat membedakan perbuatan baik dan buruk juga bisa terjerumus ke dalam perbuatan buruk, jika tidak dibarengi dengan control diri yang baik dari dalam batin mereka
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seseorang sejak ia lahir. Keluargalah yang seharusnya membentuk control diri yang kuat sehingga seorang remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan. Keluarga yang tidak harmonis seperti perceraian kedua orang tua, tidak adanya komunikasi yang baik di dalam keluarga, serta keluarg ayang selalu dirundung perselisihan, akan memicu perilaku negative pada remaja
Keluarga juga sangat berperan penting dalam melakukan edukasi dan memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari lahir, sehingga pada saat mereka beranjak remaja, mereka memiliki kontrol diri yang kuat
b. Lingkungan Sosial
Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan proses sosioligis ke lingkungan sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal merupakan lingkungan yang rawan kejahatan, maka potensi seorang anak untuk melakukan tindak kejahatan juga akan semakin besar
c. Pergaulan
Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib menjadi tanggung jawab keluarganya dalam memberikan pengatahuan kepada remaja untuk memilih teman yang baik. Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama bagi seorang remaja untuk melakukan tindak kejahatan.

d. Pendidikan
Pendidikan sangat berguna dalam mebentuk kepribadian seseorang agar memiliki pengetahuan akan baik buruknya s uatu perbuatan. Pendidikan baik harus sejak dini diajarkan oleh kedua orang tua, sebelum melanjutkan ke sekolah
e. Penggunaan Waktu Luang
Sebaiknya, remaja mempergunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang bersifat positif, seperti membantu sesama, olahraga, menjalani hobi, dan lain sebagainya. Hal itu akan menjauhkan remaja untuk mengisi waktu luang untuk melakukan perbuatan anti normative
f. Masuknya Kebudayaan Luar
Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat dan norma yang berlaku di Indonesia seharusnya harus dihindari atau bahkan tidak diikuti. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin dinamis, membuat seorang remaja makin meninggalkan budaya budaya aslinya.

Faktor – Faktor Munculnya Kenakalan Remaja
Faktor lingkungan merupakan peran untama dalam membantu masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya.
§    Kurangnya disiplin yang diterapkan pada anak
§    Kemiskinan dan kekerasan dalam keluarga
§    Adanya saudara atau teman sebaya yang terlebih dahulu berbuat kejahatan
§    Perbedaan budaya yang diterima
§    Tingginya konflik dan perilaku agresif dalam keluarga
§    Orang tua yang tidak memberikan contoh perilaku yang baik
§    Kurangnya pengawasan terhadap anak
§    Kurangnya sosialisasi kepada anak terkait lingkungan sosial yang baik

Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan Kondisi Masyarakat (lingkungan social).
1.   Keluarga (rumah tangga)
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah).
2.  Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling, meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah.
3.   Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang. Faktor lingkungan yang sehat misalnya:ini dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain:
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)
1.             Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari
2.            Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
3.            Pengangguran
4.            Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
5.            Wanita tuna susila (wts)
6.            Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan kekerasan
7.            Perumahan kumuh dan padat
8.            Pencemaran lingkungan
9.            Tindak kekerasan dan kriminalitas
10.        Kesenjangan sosial
 Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas)
1.            Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya
2.            Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal
3.            Kebut-kebutan
4.            Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan, perampokan
5.            Perkosaan
6.            Pembunuhan
7.             Tindak kekerasan lainnya
8.            Pengrusakan
9.            Coret-coret dan lain sebagainya

2.3  Akibat Kenakalan Remaja
Secara umum akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja ada 3, antara lain :

a. Bagi diri remaja itu sendiri.
b. Bagi keluarga.
c. Bagi lingkungan masyarakat

a). Bagi diri remaja itu sendiri

Akibat dari kenakalan yang dilakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan  mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.


b). Bagi keluarga 


Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,  Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika. Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.



c). Bagi lingkungan masyarakat



Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

 

2.4  Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Demikian sedikit paparan mengenai cara mengatasi kenakalan remaja, semoga kenakalan remaja di negeri ini berkurang.
  • Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
  • Kegagalan menghadapi identisan peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsif keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  • Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan arahan di komunitas nama remaja harus bergaul.
  • Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
  • Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.
  • Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
  • Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
  • Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
  • Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
  • Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rum ah.
  • Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
  • Sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
  • Berikan sarana ekspresi
  • Membaca pengakuan  mereka yang terpengaruh kekerasan di televise
  • Pendekatan afektif lingkungan sosial terdekat
  • Bangun remaja ke arah yang positif
Pencegahan Kenakalan Remaja
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menekan timbulnya perilaku atau perbuatan kenakalan yang dilakukan oleh para remaja, diantaranya :
1. Usaha Preventif
§    Memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak
§    Meningkatkan kesejahteraan keluarga
§    Mendirikan tempat pengembangan kreasi dan inovasi bagi remaja
§    Mengembangkan perlengkapan olahraga bagi remaja
§    Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif guna memberikan pengetahuan terhadap tingkah laku remaja
2. Usaha Memberikan Sanksi
§    Memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya
§    Memberikan hukuman yang adil dan tidak tebang pilih
§    Hukuman yang diberikan seharusnya bersifat edukatif dan mendidik
§   Tidak membatasi kreativitas remaja dalam menjalani hukuman tersebut
§    Tetap memberikan pengawasan dan pendidikan
3. Usaha Kuratif
§    Memberikan pelatihan kepada para remaja untuk hidup teratur dan disiplin
§    Memperbanyak program latihan peningkatan keterampilan
§    Melakukan perubahan lingkungan tempat tinggal
§    Memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perkembangan jasmani dan rohani
§   Menghilangkan atau menekan penyebab-penyebab timbulnya




2.5  Argumen
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, disertai perubahan fisik dan psikis yang spesifik yang  mencakup perubahan mental, emosional, social, dan fisik. Batasan umum masa remaja terjadi pada umur 13 tahun sampai 20 tahun.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja terdapat dua factor yaitu factor internal dan eksternal. Factor internal yaitu berupa krisis identitas yang gagal dalam mencari jati diri dan control diri yang lemah. Sedangkan factor eksternal berupa factor dari keluarga, lingkungan social, pergaulan, pendidikan, penggunaan waktu luang, dan masuknya kebudayaan luar.
Akibat dari kenakalan remaja berimbas terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Demikian itu pasti akan merugikan dan berdampak terhadap fisik dan mental dari remaja itu sendiri. Keluarga akan menanggung rasa malu dari pengaruh yang ditimbulkan oleh remaja itu sendiri yang secara langsung kan memengaruhi masyarakat dalam menyikapi perihal tersebut.
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memberikan perhatian khusus, pemahaman, serta penanganan yang tepat terhadap remaja. Selain itu, kerja sama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru, dan pihak pihak lain yang terkait juga merupakan factor penting bagi keberhasilan remaja dikehidupan selanjutnya.






BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN
                    Pada dasarnya Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).  Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Akibat dari kenakalan remaja yaitu secara umum akan berdampak terhadap diri sendiri, yakni berupa keguncangan emosi dan ketidakstabilan emosi, terhadap keluarga yang berupa rasa malu dan sebagainya yang secara langsung akan memengaruhi terhadap masyarakat pula.
                     Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi, sehingga peran serta kerjasama dari remaja itu sendiri dengan orang tua dan guru, serta pihak-pihak lain yang terkait akan membantu menunjang keberhasilan remaja di masa mendatang.

3.2 SARAN
1.  Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
2.  Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang remaja.
3. Perlunya lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

http://makalahapaajaboleh.blogspot.co.id/2015/01/makalah-kenakalan-remaja.html
http://denawanto.blogspot.co.id/2016/06/makalah-tentang-kenakalan-remaja.html?m=1
http://antathedreamer.blogspot.co.id/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://pengantar-bahasa-indonesia.blogspot.co.id/2013/03/contoh-makalah-tentang-kenakalan-remaja.html
https://avievarifian.wordpress.com/2012/11/09/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/          
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja  




You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>