Puisi tentang Awan
Mendung
Diam
Menyimpan kelabu
Pekik
Menyimpan gemuruh
Yang bisa mengundang mata untuk melirik langkah
Yang bisa menyembunyikan itikad baik untuk datang
Yang bisa menyampaikan pesan dengan hujan
Yang bisa memahami kesepian seseorang dengan kesunyian
Meskipun aku berbeda dengan awan
Hanya dengan kesenyapan
Mereka bilang aku membawa hikmah
Bersama langkah mereka yang selalu bercerita
Namun, aku hanya terdiam, mendengar dengan setia
Hingga tiba mereka tersenyum, berucap terima kasih
Tanpa aku mengucap sepatah kata, mereka tetap bersuara
Aku tidak melakukan apa-apa
Hanya datang, mendengar, kemudian pergi tanpa kabar
Makna Puisi Awan
Puisi ini menggambarkan seseorang sebagai pendengar yang baik, datang tanpa kata, memahami lebih dari kisah dan cerita.
Teman-teman yang menilai seseorang itu bisa datang dengan sejuta cerita walau diam tanpa suara.
Memberikan ruang yang tepat dalam sunyi ketika mereka ingin melepaskan keluh kesah hidup yang tak mampu mereka ucapkan dalam kata, hanya dalam kesunyian. Seperti itulah dia.
Awan datang, tidak mengizinkan matahari bersinar, tetapi juga tidak menurunkan hujan, hanya menghadirkan kesunyian.
Dalam dirinya, seperti itulah yang tergambarkan, tetapi kesunyian itu menjadi ruang bagi orang-orang untuk menyampaikan ceritanya, kemudian awan datangkan hujan sebagai penenang sekaligus pelipur kesedihan.
Baca juga: Like a Star Doyoung
Dia mendengarkan mereka menangis, mereka merenung, mereka bercerita, tanpa dia mengeluarkan sepatah kata. Namun, mereka mengatakan terima kasih di akhir cerita padanya. Sesederhana itulah kehadiran Dia.