-->

Cerita Pendek tentangku dan Dia

cinta dan kesepian

Seolah aku sendirian di dunia yang luas ini

Tak ada yang mencoba melihat hatiku 

Tak ada

Saat aku menutup mataku

Aku melihat diriku sendiri dan berkata

"Jangan lelah"

"Beristirahatlah sejenak"

Kegelapan yang pekat itu

Yang seolah tak akan pernah menghilang

Akankah pergi saat aku membiarkan diriku lenyap?

Aku tidak menyangka dia akan membuka pesan terakhirku. Namun, dia mungkin menyadari aku telah membatasinya atau menyadari bahwa aku telah memblokir kontaknya dari WhatsApp pribadiku. Memang benar aku masih menyukainya, atau bahkan mungkin perasaan ini sekarang lebih dalam. 

Namun, aku tidak ingin dia melihat lukaku lebih dalam dari itu. Walaupun aku sangat-sangat menginginkan untuk dapat menggenggam tangannya suatu saat nanti. Aku ingin dia yang menjadi teman berjuangku, yang bersama-sama untuk mencari bahagia, yang bisa saling menguatkan. Aku tahu ada orang lebih baik darinya, tetapi entah kenapa dari sekian orang yang menyukaiku, itu bukan kamu.

Aku juga tidak tahu, apa yang sebetulnya kusukai darimu. Setiap saat aku selalu menanyakan hal itu pada diriku sendiri. Padahal, setelah kisah pertama yang membuatku benar-benar berantakan, aku sudah tidak ingin jatuh hati lagi. Aku sudah sangat berusaha untuk tidak jatuh hati. 

Ternyata aku kalah. Entah aku yang terlalu bodoh, terlalu lemah, atau memang logikaku sudah meredup. Sesungguhnya aku juga tidak menginginkan hal ini. Aku tahu saat aku menyukai orang lain, ada risiko besar aku akan menyakiti mereka. Aku belum sepenuhnya menyembuhkan diri sendiri. Juga dibalik ini semua, aku menyimpan banyak hal yang tidak bisa kuceritakan.

Saat orang lain melihat diriku yang sebenarnya, mereka pasti akan berlari. Karena itu, aku sangat takut mengetahui seseorang yang mengatakan mereka menyukaiku, mencoba datang, mencoba masuk dalam hidupku, tetapi yang mereka lihat dariku bukanlah diriku yang sebenarnya. 

Mereka hanya melihat kelebihan yang kumiliki. Karena itu, aku heran, kenapa pilihanku jatuh pada dirimu? Padahal, doaku selama ini adalah "Ya Tuhan, jika aku jatuh cinta, tolong jatuhkanlah pada seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu."

Baca juga: Puisi tentang Awan

Bagaimana sekarang aku benar-benar bisa melepaskannya? Sementara aku tidak ingin melihat kejadian yang menyakitkan itu lagi.

Dan entah kenapa, saat ini aku tidak tertarik untuk menjalin hubungan ataupun tertarik dengan siapa pun. Aku hanya merasa sendiri itu lebih menenangkan. Aku tidak perlu khawatir atau merasa buruk telah menyakiti orang lain. Apakah aku memang belum sembuh, ya?

Dari semua orang yang menyukaiku, kenapa itu bukan kamu?Pertanyaan ini masih terus menghantui kepalaku sepanjang aku pulang ke rumah. Ada seseorang yang aku tahu dia menyukaiku, peduli, juga baik. Akan tetapi, aku tidak pernah bisa menerimanya. Jangan sebut dalil Tuhan - yang kamu anggap baik, mungkin buruk bagimu, yang kamu anggap buruk, ternyata baik untukmu. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa-apa yang tidak kamu mengetahui - 

Aku tahu! Tapi itu sungguh lebih menyakitkan, bahkan lebih menyakitkan daripada saat melepaskan orang yang kucintai. Kumohon, jangan menungguku, jangan mendoakanku, jangan berharap apapun denganku. Tolong!

Entah, di mana hatiku sisanya. Aku hanya ingin hidup sendiri di mana tak ada seseorang pun yang mengenalku. Aku bisa hidup sebagai orang baru. Tidak ada keluarga, tidak ada teman-teman yang kukenal, semuanya adalah orang baru. Betapa berisiknya kepalaku, walau di tempat yang setenang ini sekalipun.

Baca juga: Doyoung (도영) NCT - 'Like a Star' Yumi's Cells (유미의 세포들)

depresi

Aku berhenti sejenak, seakan kakiku tak punya tenaga untuk kembali melangkah. Bolehkah aku menyerah sekarang?

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>